SIKLUS HIDUP PRODUK

1. TAHAP PENGENALAN

Coca-cola Amatil Indonesia pada Tahun 1927 memperkenalkan produknya berupa minuman soda yang biasa disebut Coca-cola. Coca-Cola adalah minuman ringan berkarbonasi yang dijual di toko, restoran, dan mesin penjual di lebih dari 200 negara. Sejak tahun 1960-an, berbagai produk The Coca-Cola Company telah diperkenalkan ke pasar Indonesia. Kini Coca-Cola telah tersedia di seluruh dunia dan menjadi merek minuman ringan terpopuler dan paling laris. Coca-cola pun pada masa itu mengeluarkan bentuk kemasan yaitu berbentuk botol beling dan kaleng.

2. TAHAP PERTUMBUHAN

Pada Tahun 1960, Coca-cola memperkenalkan produk keluaran terbaru bernama Sprite.  Sprite adalah minuman ringan dengan aroma rasa lemon yang paling digemari. Sprite dijual di 190 negara di dunia dengan daya pikat yang sangat besar di kalangan generasi muda.

 

Pada Tahun 1973, Coca-cola memperkenalkan produk keluaran terbaru bernama Fanta.

Fanta pertama kali ditemukan di Jerman dan telah dipasarkan di seluruh dunia dengan konsumen terbesar remaja berusia 12 – 19 tahun. Di Indonesia, Fanta identik dengan rasa strawberry dan mulai dipasarkan sejak tahun 1973. Fanta mengeluarkan beberapa Varian rasa yaitu Strawberry, Orange, Soda Water & Fruit Punch.

Pada Tahun 1982, Coca-cola meluncurkan Diet Coke dan dengan cepat menjadi minuman bebas gula nomor 1 di masyarakat Amerika yang peduli diet. Diet Coke adalah minuman bagi mereka yang menginginkan minuman tanpa kalori tetapi kaya akan rasa. Di Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Inggris, produk ini lebih dikenal dengan nama Diet Coke, dan dikenal dengan Coca-Cola Light di beberapa negara lain. Saat ini Diet Coke telah menjadi minuman nomor tiga di dunia.  Diet Coke hanya mengeluarkan kemasan berupa kaleng.

Di Tahun 1996, Coca-cola Amatil Indonesia mengeluarkan bentuk kemasan Coca-cola berbentuk botol plastic.

Di Tahun 2002, Frestea diproduksi di bawah otoritas Pacific Refreshments Pte. Ltd dengan menggunakan standar kualitas tinggi The Coca-Cola Company, menggunakan teknologi tinggi dan didukung oleh proses produksi higienis, demi memastikan bahwa setiap botol Frestea memilki kualitas yang sama. Frestea mempunyai banyak Varian Rasa berupa Rasa Jasmine, Jasmine Rendah Kalori, Green, Green Honey, Black Tea Honey, Lemon, Apel & Markisa. Frestea pun mempunyai kemasan yang beragam.

Ades adalah produk keluaran Coca-cola. Diperkenalkan bersamaan dengan Frestea pada Tahun 2002. Ades merupakan minuman Air Mineral biasa dengan kemasan botol plastic.

Di Tahun 2008, Coca-cola memperkenalkan produk baru berupa Coca-cola Zero. Coca-cola Zero hanya mengeluarkan dua bentuk kemasan yaitu berupa kaleng dan botol plastic.

Minute Maid  dibeli oleh The Coca-Cola Company pada tahun 1960, sejak saat itu Minute Maid dipasarkan sebagai minuman sari buah jeruk dari buah asli dengan vitamin C dan bulir jeruk asli (pulp). Seiring dengan berkembangnya waktu, The Coca-Cola Company melakukan inovasi dan meluncurkan berbagai rasa dan varian untuk merek Minute Maid. Di Indonesia, Minute Maid pertama kali dipasarkan pada tahun 2008 dengan nama Minute Maid Pulpy Orange. Minuman ini dengan cepat menjadi favorit semua kalangan, dan kini Minute Maid Pulpy hadir dengan inovasi baru melalui Minute Maid Pulpy Aloe Vera White Grape yang menggantikan bulir jeruk dengan potongan lidah buaya. Seiring berjalannya waktu, Minute Maid melakukan Inovasi baru berupa Minute Maid Pulpy Fruitbite dan Minute Maid Nutriboost.

Di Tahun 2011, Coca-cola kembali mengeluarkan produk Air Mineral Ades dengan kemasan terbaru. Dengan slogannya langkah kecil memberikan perubahan:

1.Pilih
Air mineral berkualitas dari The Coca-Cola Company

2.Minum
Nikmati teguk demi teguk kesegarannya

3.Remukkan
Botol yang diremukkan memakai lebih sedikit ruang

Aquarius adalah produk The Coca-Cola Company. Diperkenalkan pertama kali di Jepang pada tahun 1980an, kini Aquarius hadir di Indonesia untuk menemanimu beraktifitas berat. Kandungan mineral Aquarius membantu menggantikan cairan tubuh yang hilang saat berkeringat.

3. TAHAP PENDEWASAAN

Coca-Cola merupakan pemimpin pasar minuman berkarbonasi dan jus, serta teh siap minum. Tak hanya sukses di pasar tradisional melalui distribusi langsung, grosir, dan ‘Managed Third Party', Coca-Cola juga suksesdi pasar modern dengan distribusi melalui Hypermarket, Supermarket dan Mini Mart. Selain memproduksi beberapa minuman, Coca-cola Amatil Indonesia atau The Coca-cola Company mengeluarkan lebih dari 285.000 pendingin/kulkas yang ditempatkan di Supermarket, Minimarket dan Toko Klontongan. 

 

4. TAHAP PENURUNAN

Pada tahun 2003 Pusat Sains dan Lingkungan (CSE), sebuah organisasi non-pemerintah di New Delhi, mengatakan air soda yang diproduksi oleh produsen minuman ringan di India, termasuk raksasa multinasional PepsiCo dan Coca-Cola, mengandung racun termasuk lindan, DDT, yang dapat berkontribusi terhadap kanker dan gangguan sistem kekebalan tubuh. CSE menemukan bahwa India menghasilkan produk minuman ringan Pepsi telah 36 kali tingkat residu pestisida diperbolehkan sesuai dengan peraturan Uni Eropa; minuman ringan Coca-Cola ditemukan memiliki 30 kali jumlah yang diizinkan. CSE mengatakan telah menguji produk yang sama dijual di Amerika Serikat dan tidak menemukan residu seperti Setelah tuduhan pestisida dilakukan pada tahun 2003., Coca-Cola penjualan di India mengalami penurunan sebesar 15 persen.
Pada tahun 2004 sebuah komite parlemen India didukung temuan CSE dan sebuah komite yang ditunjuk pemerintah bertugas dengan mengembangkan standar pertama di dunia pestisida untuk minuman ringan. The Coca-Cola telah menjawab bahwa pabrik filter air untuk menghilangkan kontaminan potensial dan yang produknya diuji untuk pestisida dan harus memenuhi standar kesehatan minimum yang sebelum Coca-Cola didistribusikan. Di negara bagian India Kerala penjualan dan produksi Coca- cola, bersama dengan minuman ringan lainnya, pada awalnya dilarang setelah tuduhan, sampai Pengadilan Tinggi di Kerala terbalik hanya memutuskan bahwa pemerintah federal bisa melarang produk makanan. Coca-Cola juga telah dituduh penggunaan air yang berlebihan di India.